Selasa, 27 Juli 2010

Puisi Cinta

puisi ada apa dengan cinta
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri
aku benci

Aku ngin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga
jika ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya
biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh

Ah...ada malaikat menyulam
jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera

Atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai .........

renungan tentang Cinta

Sebuah kisah tentang cinta dan kasih yang menyadarkan kita bahwa cinta itu ga bisa digantikan oleh apapun juga di dunia ini:
Surat seorang umat kepada seorang pastor.

“Romo, aku punya seorang sahabat, Sebut saja Intan. Intan adalah seorang wanita yang cerdas, bersemangat, dan mampu untuk maju dan berkembang. Tidak hanya sukses dalam studinya, Intan pun berhasil dalam meniti karirnya. Kemauan dan kemampuannya membawa berkah yang berlimpah bagi dirinya dan memberi kebanggaan bagi keluarganya. Alkisah, Intan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan studinya di luar negeri. Tak hanya studi, Intan pun mengembangkan usahanya dalam meniti karir yang lebih maju. Saat itulah Intan mengenal seorang lelaki, yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Setelah menyelesaikan studinya, Intan pun memutuskan untuk membina sebuah bahtera kehidupan bersama orang yang dicintai dan mencintai dirinya.Waktu terus berjalan, sejalan dengan semakin suksesnya karir Intan, Intan pun mendapatkan seorang momongan. Seorang malaikat kecil yang bernama Dinda. Kelahiran Dinda merupakan berkah yang sangat besar bagi Intan dan keluarga. Kehadiran dinda merupakan datangnya Malaikat kecil yang memberi penghiburan dan kebahagiaan dalam keluarga.Dalam kesibukannya di karir, Intan berusaha untuk tetap meluangkan waktu untuk malaikat kecilnya. Dan karena keterbatasan waktu yang dapat Intan berikan kepada putrinya, Intan memakai jasa seorang baby sister untuk merawat Dinda.
Pada suatu pagi, Dinda mulai rewel dan tidak mau dimandikan oleh siapapun kecuali oleh mamanya,Intan.”

Oh ya, Intan sebagai wanita karir, sangat memperhitungkan detik demi detik dan menjadwal semua kegiatan yang akan dilakukannya. Baik atau buruknya, saya tidak berani memberi penilaian, Romo, karena saya tidak mempunyai hak untuk melakukan hal itu.

“Kesibukannya tidak memungkinkan Intan untuk memandikan anaknya. Dia berusaha membujuk dan semua orang di rumah pun berusaha untuk membujuk agak Dinda mau dimandikan oleh baby sisternya. Pagi pun berlalu berganti siang.Dinda sakit. Badannya mulai panas dan demam menyerang. Sang baby sister semakin kebingungan ketikan panas suhu tubuh Dinda semakin tinggi. Dinda pun dilarikan ke rumah sakit. Intan dan suaminya sangat kaget mendengar berita itu. Mereka pun bergegas menuju rumah sakit. Tapi sayang, Intan terlambat. Intan mendapatkan malaikat kecilnya sudah terbujur kaku.
Sedih… sedih yang mendalam bagi Intan. Malaikat kecilnya yang lincah sudah pergi kembali ke sang empunya kehidupan. Intan sangat menyesal karena tidak sempat memberikan permintaan terakhir putri satu-satunya yaitu dimandikan oleh mamanya.
Tak menunggu lama, sesampainya di rumah, Intan langsung memandikan putri kesayangannya untuk terakhir kalinya.”

Sebuah kish hidup yang menyedihkan. Tak ada satupun orang di dunia ini yang dapat mengetahui kapan ajal itu akan tiba.
Cinta, ajaran utama dan penting, bukanlah benda atau barang yang dapat dinilai dengan materi.
Selagi cinta itu dapat kita bagikan…..
bagilah cinta itu.
Selagi cinta itu dapat kita berikan…..
Berikanlah cinta itu.